Salah satu contoh lain penerapan rapat muatan linier λλ bersifat seragam adalah pada pada cincin bermuatan QQ dengan jari-jari RR untuk memperoleh medan listrik →E→E di sepanjang sumbu cincin pada jarak HH dari pusat. Sebagai sumbu cincin dapat dipilih sumbu zz [1] atau sumbu xx [2]. Telah terdapat video penurunannya [3] dan juga perhitungan numeriknya menggunakan VPython [4]. Dengan mengananalogikan muatan listrik dengan massa, terdapat titik maksimum nilai medan di sepanjang sumbu cincin [5].
Medan listrik →Eq→Eq pada posisi →r→r akibat elemen muatan dqdq yang berada pada posisi →rq→rq diberikan oleh
d→Eq=k dq|→r−→rq|3 (→r−→rq),
di mana untuk muatan garis, seperti kawat atau batang bermuatan, digunakan
dq=λ dl,
dengan λ adalah rapat muatan linier. Untuk saat ini dibatasi rapat muatan linier yang bersifat seragam atau bukan fungsi dari posisi l, yang dinyatakan dengan λ≠λ(l). Dengan demikian berlaku
λ=QL
bila L adalah panjang muatan garis dan Q adalah muatan totalnya.
Sebuah cincin berjari-jari R dan bermuatan +Q terletak pada bidang xy seperti diberikan pada Gambar 1. Titik amat P terletak pada sumbu cincin yang berhimpit dengan sumbu y dan berjarak H dari pusat cincin.
Gambar 1. Elemen muatan dq pada muatan cincin dan elemen medan listrik yang disebabkannya.
Dari Gambar 1 dapat diperoleh
→r−→rq=H ˆz−(Rcosθ ˆx+Rsinθ ˆy)|→r−→rq|=√H2+R2,
di mana telah digunakan koordinat silinder dengan
x=rcosθ,y=rsinθ,r=x2+y2.
Untuk cincin elemen panjangnya adalah
dl=r dθ.
Untuk cincin berlaku bahwa posisi radial berharga tetap r=R, yang akan diterapkan pada Persamaan (5) dan (6). Selanjutnya adalah menggunakan Persamaan (2), (4), dan (6) dalam Persamaan (1) sehingga dapat diperoleh
d→E=kλ Rdθ(H2+R2)3/2 [H ˆz−(Rcosθ ˆx+Rsinθ ˆy)]=dEz ˆz+dEx ˆx+dEy ˆy.
Untuk cincin penuh batas integral ∫dθ memiliki batas bawah 0 sampai 2π sehingga
Ex=∫dEx,=−kλ R2(H2+R2)3/2∫cosθ dθ=−kλ R2(H2+R2)3/2sinθEx(P)=−kλ R2(H2+R2)3/2[sinθ]2π0=0,
Ey=∫dEy,=−kλ R2(H2+R2)3/2∫sinθ dθ=kλ R2(H2+R2)3/2cosθEy(P)=kλ R2(H2+R2)3/2[cosθ]2π0=0,
dan
Ez=∫dEz,d→E=kλ RH(H2+R2)3/2∫dθ=kλ RH(H2+R2)3/2 θEz(P)=kλ RH(H2+R2)3/2[θ]2π0=kλ RH(H2+R2)3/2(2π−0)=kλ 2πR H(H2+R2)3/2=kQ H(H2+R2)3/2
Untuk muatan cincin utuh L=2πL sehingga untuk rapat muatan linier seragam diperoleh Q=2πLλ seperti diberikan oleh Persamaan (3), sebagaimana diterapkan pada baris terakhir Persamaan (9). Dengan demikian diperoleh
→E(P)=ˆzkQ H(H2+R2)3/2,
yang merupakan medan listrik sepanjang sumbu z atau sumbu cincin untuk sistem yang diberikan pada Gambar 1.
Bila medan listrik di sepanjang sumbu cincin diamati untuk jarak yang jauh atau tepatnya H>>R maka solusi yang diberikan oleh Persamaan (11) akan menjadi
→E(P)=ˆzkQ H(H2+R2)3/2=ˆzkQH−1(H2+R2)3/2=ˆzkQH−1H3[1+(R/H)2]3/2≈ˆzkQH2,
dengan bentuknya seperti medan listrik yang disebabkan oleh muatan titik. Pendekatan berikut
1+(R/H)2≈1
telah digunakan untuk mendapatkan baris terakhir dari Persamaan (12).
Medan listrik untuk cincin tidak penuh, atau lebih tepatnya berupa busur lingkaran, tidak dapat diperoleh dari Persamaan (11) akan tetapi harus menggunakan Persamaan (8), (9), dan (10). Hal ini tidak akan dibahas di sini.
— Sparisoma Viridi (@6unpnp) January 10, 2022
electric charge • electric field • charge distribution