Secara harfiah pseudocode berarti kode palsu, yang merupakan cara informal dan dibuat-buat dalam penulisan program dengan menyampaikan urutan tindakan dan instruksi (algoritma) dalam bentuk yang mudah dipahami manusia [1]. Atau dapat dikatakan bahwa pseudocode merupakan suatu metodologi yang mengijinkan programer untuk menampilkan implementasi suatu algoritma [2]. Dalam pseudocode detil yang penting agar mesin (komputer) dapat memahami algoritma, seperti deklarasi variabel dan kode khusus bahasa, diabaikan atau tidak digunakan [3]. Mencari luas lapangan sepak bola, menentukan bilangan genap atau ganjil, menghitung mundur, menghitung luas segitiga, dan menghitung luas lingkaran dapat menjadi contoh kasus untuk pseudocode [4].
Pseudocode digunakan dalam perencanaan algoritma dengan membuat sketsa struktur suatu program sebelumn aktivitas sebenarnya dalam membuat kode dilakukan, yang biasanya dituliskan oleh perancang sistem untuk memastikan para pemrogram mengerti kebutuhan piranti lunak dan dapat menyelaraskan kode yang akan dibuat, yang karena merupakan cara informal dalam deskripsi pemrograman tidak memerlukan sintaks bahasa pemrograman apapun dengan ketat ataupun pertimbanan teknologi yang mendasarinya [5]. Secara umum kosa kata yang digunakan dalam suatu pseudocode harus berasal domain masalah yang akan dipecahkan dan bukan dari domain penerapannya, e.g. berbagai bahasa pemrograman [6]. Walaupun demikian terkadang sulit untuk benar-benar meninggalkan kosa kata dalam bahasa pemrograman, sehingga jalan tengah yang baik adalah melihat pseudocode sebagai suatu program komputer yang tersusun secara sederhana menggunakan setengah bahasa Inggris dan setengah kode [7].
Banyak contoh yang dapat dicari dengan menggunakan mesin pencari. Tiga buah di antaranya disajikan berikut ini.
Gerak maju suatu robot dengan memeriksa terlebih dahulu apakah terdapat penghalang di hadapannya [6].
IF robot has no obstacle in front THEN
Call Move robot
Add the move command to the command history
RETURN true
ELSE
RETURN false without moving the robot
END IF
Menentukan harga final suatu barang setelah memperhitungkan pajak penjualannya [7].
GET price of item
GET sales tax rate
sales tax = price of item times sales tax rate
final price = price of item plus sales tax
DISPLAY final price
Halt
Menghitung rata-rata nilai peserta kuliah yang berjumlah sepuluh orang [8]
SET total to zero
SET grade counter to one
WHILE grade counter is less than or equal to ten
Input the next grade
Add the grade into the total
Set the class average to the total divided by ten
DISPLAY the class average
Perhatikan bahwa telah digunakan kosa kata yang umum dalam berbagai bahasa pemrograman seperti GET, SET, DISPLAY, WHILE, IF, THEN, dan END. Lalu perhatikan pula bahwa pada contoh pertama blok IF diakhir dengan END IF sedangkan pada contoh ketiga blok WHILE cukup ditandai dengan baris-baris yang menjorok ke dalam. Contoh dengan END IF terpengaruh dengan sintaks BASIC [9] sedangkan contoh tanpanya terpengaruh dengan sintaks Python [10].
Walaupun terdapat kekurangan pseudocode seperti tidak adanya standar dalam menuliskannya dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dikompilasi serta dieksekusi untuk memeriksa kebenarannya menggunakan komputer [11], pseudocode dapat digunakan untuk mengekspresikan pemikiran di balik solusi dengan orang-orang yang bahkan tidah tahu banyak mengenai koding, dengan keuntungan lainnya adalah sebagai suatu cetak biru sehingga pseudocode yang sama dapat digunakan untuk menerjemahkan solusi ke berbagai bahasa pemrograman yang berbeda [12].
Sebagai ilustrasi keuntungan atau fleksibilitas suatu pseudocode yang dapat digunakan pada berbagai bahasa pemrograman adalah sebagai berikut ini.
SET first
SET second
IF first larger than second
DISPLAY first is larger than second
ELSE
IF first smaller than second
DISPLAY first is smaller than second
ELSE
DISPLAY first is equal to second
Contoh penerapan pseudocode di atas diberikan dalam Python, JavaScript, dan C++.
Implementasi pseudocode sebelumnya dalam Python adalah seperti di bawah ini.
x = 8
y = 3
if x < y:
print(x, '<', y)
else:
if x > y:
print(x, '>', y)
else:
print(x, '=', y)
Kode di atas dapat dicoba di OneCompiler 3xqwsukk8.
Implementasi pseudocode sebelumnya dalam JavaScript adalah seperti di bawah ini.
x = 8
y = 3
if(x < y) {
console.log(x + " < " + y)
} else {
if(x > y) {
console.log(x + " > " + y)
} else {
console.log(x + " = " + y)
}
}
Kode di atas dapat dicoba di OneCompiler 3xqwtcwhk.
Implementasi pseudocode sebelumnya dalam C++ adalah seperti di bawah ini.
#include <iostream>
using namespace std;
int main()
{
int x = 8;
int y = 3;
if(x < y) {
cout << x << " < " << y << endl;
} else {
if(x > y) {
cout << x << " > " << y << endl;
} else {
cout << x << " = " << y << endl;
}
}
}
Kode di atas dapat dicoba di OneCompiler 3xqwt3vu6.
program compare
integer :: x, y
x = 8
y = 3
if (x > y) then
print '(I1, A3, I1)', x, " > ", y
else if (x < y) then
print '(I1, A3, I1)', x, " < ", y
else
print '(I1, A3, I1)', x, " = ", y
end if
end program compare
Dalam bahasa pemrograman apakah kode di atas ditulis? Apakah akan memberikan hasil sesuai dengan pseudocode terakhir yang diberikan?
— Sparisoma Viridi (@6unpnp) January 20, 2022