kinetic theory of gases

09 Nov 2021 • viridi | history

Gas dapat dipelajari melalui aksi skala kecil dari setiap individu molekul atau melalui aksi skala besar gas secara keseluruhan, di mana untuk aksi skala besar pengukuran dapat dilakukan, akan tetapi untuk aksi skala kecil perlu menggunakan model teoretis, yang disebut TKG atau teori kinetik gas [1]. TKG ini didasarkan pada gambaran mengenai bahan secara molekuler [2]. Terdapat tiga [3], empat [4], atau lima [5] asumi yang digunakan dalam merumuskan teori ini.

assumptions

Terdapat beberapa asumsi dalam membangung TKG.

  1. Jumlah molekul gas amat besar, akan tetapi jarak pisah antar molekul masih jauh lebih besar dibandingkan dengan ukurannya, sehingga volume yang ditempati oleh molekul-molekul gas dapat diabaikan dibandingkan dengan volume gasnya.
  2. Molekul-molekul gas hanya mengalami tumbukan elastik antar sesamanya dan dengan dinding, tidak terdapat gaya interaksi lain antar molekul ataupun dengan dinding, sehingga energi kinetik total kekal walaupun molekul-molekul gas dapat berganti arah akibat tumbukan.
  3. Molekul-molekul gas bergerak secara acak mengikuti suatu distribusi laju tertentu yang tidak berubah.
  4. Gerak molekul-molekul gas mematuhi hukum-hukum Newton.
  5. Energi kinetik rata-rata molekul-molekul gas sebanding dengan temperatur mutlak dan pertukaran energi kinetik antar molekul gas adalah panas.

Kelima asumsi di atas merupakan penyatuan dari asumsi-asumsi yang umum dinyatakan dalam TKG [3, 4, 5].

whole gas - molecule relations

Setiap individu molekul memiliki sifat-sifat fisis standar seperti massa, momentum, dan energi.

Tabel 1. Besaran fisis untuk gas secara keseluruhan dan bagi molekul-molekulnya.

Besaran Gas Molekul gas
densitas $\rho$ $\displaystyle \approx \frac{1}{V} \sum_i m_i$
tekanan $p$ $\displaystyle \approx \frac{1}{A \Delta t} \sum_i I_i$
temperatur $T$ $\displaystyle \approx \frac{1}{N}\sum_i \tfrac12 m_i v_i^2$

Penulisan formula pada kolom ketiga Tabel 1 belum atau bukan merupakan persamaan yang terkait langsung dengan besaran-besaran gas pada kolom keduanya. Mungkin terdapat konstanta lain atau proses pengolahan lain. Formula pada tabel di atas diberikan sebagai ilustrasi dulu.

average

Bila terdapat suatu besaran bagi sebuah partikel, misalnya massa $m_i$, maka rata-rata aritmatika untuk massa adalah

\begin{equation}\label{eqn-average-mass} \overline{m} = \frac{1}{N} \sum_{i = 1}^N m_i, \end{equation}

dengan $N$ adalah jumlah seluruh partikel yang dilibatkan dalam perhitungan. Rata-rata dapat pula untuk besaran yang dikuadratkan seperti kecepatan, misalnya dalam energi kinetik rata-rata

\begin{equation}\label{eqn-average-kinetic-energy} \begin{array}{rcl} \overline{K} & = & \displaystyle \frac{1}{N} \sum_{i = 1}^N \tfrac12 m_i v_i^2 \newline & = & \displaystyle \tfrac12 m \frac{1}{N} \sum_{i = 1}^N v_i^2 \newline & = & \displaystyle \tfrac12 m \overline{v^2}, \end{array} \end{equation}

dengan $m$ adalah massa setiap partikel yang sama nilainya. Kemudian, dikarenakan $\vec{v}$ adalah besaran vektor maka

\begin{equation}\label{eqn-v2} \begin{array}{rcl} v^2 & = & \vec{v} \cdot \vec{v} \newline & = & (v_x \hat{x} + v_y \hat{y} + v_z \hat{x}) \cdot (v_x \hat{x} + v_y \hat{y} + v_z \hat{x}) \newline & = & v_x^2 + v_y^2 + v_z^2 \end{array} \end{equation}

sehingga

\begin{equation}\label{eqn-v2-average} \begin{array}{rcl} \overline{v^2} & = & \overline{v_x^2 + v_y^2 + v_z^2} \newline & = & \overline{v_x^2} + \overline{v_y^2} + \overline{v_z^2}. \end{array} \end{equation}

Sebagai contoh bila terdapat $\vec{v}_1 = 2 \hat{x} + \hat{y} - 3 \hat{z}$, $\vec{v}_2 = 2 \hat{x} + 5 \hat{y} + 4 \hat{z}$, dan $\vec{v}_1 = 2 \hat{x} - 4 \hat{y} + 3 \hat{z}$, maka

\begin{equation}\label{eqn-v2-average-vxyz} \begin{array}{rcl} v_1^2 & = & 14, \newline v_2^2 & = & 45, \newline v_3^2 & = & 29, \newline \sum v_x^2 & = & 12, \newline \sum v_y^2 & = & 42, \newline \sum v_y^2 & = & 34, \newline \overline{v^2} & = & \overline{v_x^2} + \overline{v_y^2} + \overline{v_z^2} \newline \tfrac13 (14 + 45 + 29) & = & \tfrac13 \cdot 12 + \tfrac13 \cdot 42 + \tfrac13 \cdot 34 \newline \frac{88}{3} & = & \frac{88}{3}, \end{array} \end{equation}

yang menunjukkan berlakunya Persamaan \eqref{eqn-v2-average} melalui suatu contoh.

collision with wall

Sebuah partikel yang sedang bergerak pada arah $x$ memiliki kecepatan $v_x$ dan menumbuk dinding di depannya dengan tumbukan elastik dan berbalik arah dengan kecepatan $-v_x$.


Gambar 1. Kecepatan partikel sebelum dan sesudah tumbukan elastik adalah $v_x$ dan $-v_x$.

Perubahan momentumnya adalah

\begin{equation}\label{eqn-dpx} \Delta p_x = v_{x,f} - v_{x,i} = -2v_x, \end{equation}

dengan indeks $f$ dan $i$ berarti akhir (final) dan awal (inisial).

time of successive collision

Lebar wadah pada arah $x$ adalah $L_x$, bila partikel bergerak dengan laju $v_x$, maka

\begin{equation}\label{eqn-dtx} \Delta t_x = \frac{2L_x}{v_x} \end{equation}

adalah selang waktu antar dua tumbukan berurutan.


Gambar 2. Posisi partikel selama satu perjalanan bolak-balik $\Delta t_x$ pada arah lebar wadah $L_x$.

Saat partikel bergerak dari ujung kanan ke ujung kiri jarak yang ditempuhnya adalah $L_x$ dan saat kembali ke ujung kanan kembali jarak $L_x$ ditempuhnya, sehingga total jaraknya adalah $2L_x$. Dengan laju gerak partikel selalu sama $v_x$ maka selang waktu satu perjalanan bolak-balik adalah seperti diberikan oleh Persaamaan \eqref{eqn-dtx}. Di sini telah digunakan asumsi bahwa tumbukan bersifat elastik dan seketika.

average force on the wall

Dari Persamaan \eqref{eqn-dpx} dapat diperoleh impuls pada dinding wadah

\begin{equation}\label{eqn-wall-impulse} I_{ \rm wall} = -I = -\Delta p_x = 2mv_x, \end{equation}

dengan tanda negatif impuls pada partikel berlawanan arah dengan impuls pada dinding. Selanjutnya, dengan beruntunnya tumbukan partikel pada dinding wadah dapat diperoleh

\begin{equation}\label{eqn-wall-average-force-x-1} \overline{F} _{x,1} = \frac{I _{\rm wall}}{\Delta t_x} = \frac{2 mv_x}{2 L_x / v_x} = \frac{mv_x^2}{L_x}, \end{equation}

yang merupakan gaya rata-rata yang dialami dinding akibat gerak partikel pada arah $x$ akibat satu partikel dan

\begin{equation}\label{eqn-wall-average-force-x-n} \overline{F} _{x,N} = N \frac{m \overline{v_x^2}}{L_x}, \end{equation}

adalah untuk $N$ partikel. Dengan asumsi

\begin{equation}\label{eqn-wall-average-vx2=vy2=vz2} \overline{v_x^2} = \overline{v_y^2} = \overline{v_z^2} \end{equation}

dan menggunakan Persamaan \eqref{eqn-v2-average} dapat diperoleh

\begin{equation}\label{eqn-wall-average-vx2-v2} \overline{v_x^2} = \tfrac13 \overline{v^2}, \end{equation}

sehingga Persamaan \eqref{eqn-wall-average-force-x-n} dapat dituliskan menjadi

\begin{equation}\label{eqn-wall-average-force-n} \overline{F} _{x,N} = \frac{N m \overline{v^2}}{3L_x}, \end{equation}

yang merupakan gaya rata-rata pada arah $x$ oleh $N$ buah partikel gas.

pressure on the wall

Wadah gas dapat disederhanakan menjadi wadah dengan ukuran $L_x \times L_y \times L_z$. Dan pada setiap sisi wadah yang diasumsikan berbentuk balok tersebut, terdapat gaya rata-rata seperti yang telah diberikan pada Persamaan \eqref{eqn-wall-average-force-n}.


Gambar 3. Gaya pada rata-rata setiap arah $x$, $y$, dan $z$ oleh $N$ partikel gas.

Agar dapat diperoleh tekanan pada dinding sebelah kanan Persamaan \eqref{eqn-wall-average-force-n} perlu dibagi luas dinding tersebut

\begin{equation}\label{eqn-wall-x-pressure} p = \frac{\overline{F} _{x,N}}{A} = \frac{N m \overline{v^2}}{3L_x (L_y L_z)} = \frac{N m \overline{v^2}}{3V}, \end{equation}

dengan $V = L_x \times L_y \times L_z$ adalah volume wadah gas. Dengan cara yang sama akan diperoleh ungkapan tekanan yang sama untuk semua sisi wadah gas seperti pada Persamaan \eqref{eqn-wall-x-pressure}.

kinetic energy

Dengan memanfaatkan Persamaan \eqref{eqn-average-kinetic-energy} dapat dituliskan bahwa

\begin{equation}\label{eqn-average-kinetic-energy-2} m \overline{v^2} = 2 \overline{K}, \end{equation}

yang akan membuat Persamaan \eqref{eqn-wall-x-pressure} menjadi

\begin{equation}\label{eqn-wall-pressure} p = \frac23 \frac{N}{V} \overline{K}. \end{equation}

Energi kinetik rata-rata semua partikel gas perlu diungkapkan dalam besaran yang lain.

equipartition of energy

Prinsip ekipartisi energi menyatakan bahwa total energi kinetik suatu sistem dibagi merata pada semua bagian yang saling tidak bergantung saat sistem mencapai kesetimbangan termal [6]. Untuk gas hanya dengan gerak translasi, terdapat gerak pada arah $x$, $y$, dan $z$, maka masing-masing arah berkontribusi sebesar $\frac12 kT$ untuk tiap molekulnya

\begin{equation}\label{eqn-average-energy-kinetic-x} \overline{K_x} = \tfrac12 m \overline{v_x^2} = \tfrac12 kT, \end{equation}

\begin{equation}\label{eqn-average-energy-kinetic-y} \overline{K_y} = \tfrac12 m \overline{v_y^2} = \tfrac12 kT, \end{equation}

\begin{equation}\label{eqn-average-energy-kinetic-z} \overline{K_z} = \tfrac12 m \overline{v_z^2} = \tfrac12 kT, \end{equation}

dengan $k = 1.38066 \times 10^{-23} \ \rm J/K$ adalah konstanta Boltzmann. Selanjutnya, secara keseluruhannya

\begin{equation}\label{eqn-average-energy-kinetic-kt} \begin{array}{rcl} \overline{K} & = & \overline{K_x} + \overline{K_y} + \overline{K_z} \newline & = & \tfrac12 kT + \tfrac12 kT + \tfrac12 kT \newline & = & \tfrac32 kT \end{array} \end{equation}

adalah rata-rata energi kinetik total per molekul [7].

ideal gas law

Substitusi Persamaan \eqref{eqn-average-energy-kinetic-kt} ke Persamaan \eqref{eqn-wall-pressure} akan mendapatkan

\begin{equation}\label{eqn-ideal-gas-law} \begin{array}{rcl} p & = & \displaystyle \frac23 \frac{N}{V} \overline{K} \newline & = & \displaystyle \frac23 \frac{N}{V} \ \left( \tfrac32 kT \right) \newline & = & \displaystyle \frac{NkT}{V}, \newline pV & = & NkT \end{array} \end{equation}

hukum gas ideal, yang lebih dikenal dengan bentuk [8]

\begin{equation}\label{eqn-ideal-gas-law-2} pV = nRT, \end{equation}

dengan $n$ jumlah mol gas, $R$ konstanta gas, dan $T$ temperatur. Terdapat persamaan [9]

\begin{equation}\label{eqn-ideal-gas-law-k-r-na} R = k N_{\rm A}, \end{equation}

yang menghubungkan antara konstanta gas $R = 8.32441 \ \rm J \cdot K^{-1} \cdot mol^{-1}$, konstanta Boltzmann $k$, dan bilangan Avogadro $N_{\rm A} = 6.022 \times 10^{23} \ \rm mol^{-1}$.

exer

  1. Apakah kecepatan rata-rata dapat dihitung menggunakan Persamaan \eqref{eqn-average-mass}?
  2. Hubungan apa yang diperlukan agar Persamaan \eqref{eqn-ideal-gas-law} dapat menjadi Persaman \eqref{eqn-ideal-gas-law-2}, selain Persamaan \eqref{eqn-ideal-gas-law-k-r-na}?
  3. Bagaimana dengan wadah selain berbentuk balok? Apakah akan dihasilkan bentuk hukum gas ideal yang sama?

note

  1. “Kinetic Theory of Gases”, Glenn Research Center, NASA, 13 May 2021, url https://www.grc.nasa.gov/www/k-12/airplane/kinth.html [20211108].
  2. “Physics Part II: Textbook for Class XI”, National Council of Educational Research and Training, New Delhi, 1st Edition Apr 2006, Reprinted Oct 2019, p. 328, url https://ncert.nic.in/textbook.php?keph2=5-7 [20211108].
  3. The Editors of Encyclopaedia Britannica, Erik Gregersen, Kanchan Gupta, Thinley Kalsang Bhutia, “kinetic theory of gases”, Encyclopædia Britannica, 5 May 2020, url https://www.britannica.com/science/kinetic-theory-of-gases [20211108].
  4. Carl R. Nave, “Kinetic Theory”, HyperPhysics, 2017, url http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Kinetic/kinthe.html [20211108].
  5. Stephen Lower, “Kinetic Theory of Gases” in Physical & Theoretical Chemistry, LibreTexts, 2 Sep 2020, url https://chem.libretexts.org/@go/page/41408 [20211108].
  6. Wikipedia contributors, “Equipartition theorem”, Wikipedia, The Free Encyclopedia, 14 July 2021, 16:47 UTC, url https://en.wikipedia.org/w/index.php?oldid=1033590455 [20211108].
  7. Carl R. Nave, “Molecular Constants”, HyperPhysics, 2017, url http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/Kinetic/idegas.html#c1 [20211109].
  8. Kevin M. Tenny, Jeffrey S. Cooper, “Ideal Gas Behavior”, 20 Apr 2021, in: StatPearls [Internet], Treasure Island (FL): StatPearls Publishing, 2021 Jan–, PMID: 28722965, url https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441936/ [20211109].
  9. Helmut Föll, “Boltzmann’s Constant and Gas Constant”, in Defects in Crystals, Faculty of Engineering, University of Kiel, Oct 2019, url https://www.tf.uni-kiel.de/matwis/amat/def_en/kap_2/basics/b2_4_2.html [20211109].
  10. Gonzalo Gutiérrez, Julio M. Yáñez “Can an ideal gas feel the shape of its container?”, American Journal of Physics, vol. 65, no. 8, pp. 739-743, Aug 1997, url https://doi.org/10.1119/1.18644.

 

newton’s laws of motionmomentumkinetic energyimpulse

1) Tidak, kecepatan rata-rata adalah perpindahan dibagi selang waktu;   2) $n = N/N_{\rm A}$;   3) Ya, dengan koreksi yang cukup kecil untuk kasus gas argon (Gutiérrez & Yáñez, 1997);